Owabong objek Wisata Air di Purbalingga
Owabong adalah Objek Wisata Air di Purbalingga, kota kecil dekat Purwokerto, Jawa Tengah. Hari Rabu, 2 Juli 2008, saya mengajak keluarga (istri dan anak plus 2 keponakan) berwisata ke sana, sekalian mampir ke River World atau Taman Akuarium (juga di Purbalingga). Perjalanan dari Yogya ke Purbalingga sekitar 5 jam (kecepatan maksimum sekitar 80 km/jam saja). Asyik banget berwisata ke sana. Berikut ceritanya.
Kami berangkat dari Yogya jam 6:00 pagi, sudah sarapan, bawa cemilan banyak. Perjalanan lewat jalur selatan nyaman, lancar, tidak macet. Sampai di Purbalingga jam 11:00, langsung ke Taman Akuarium, di bagian barat kota Purbalingga (untung sms-an sama Krismiaji, yang memberitahu saya objek ini, waktu berangkat, saya tidak tahu. Thanks Kris!). Ongkos parkir Rp2.000, masuk Rp6.000 per orang, banyak ikan aneh2 dan besar2. Ada sidat 1 m, ada arwana gede (1 m) dan raksasa (2 m). Wah, keren juga lho. Ada sekitar 20-an akuarium, ada juga kolam renang (lebih tepatnya: kolam bermain) dan taman unggas. Kami menghabiskan waktu sekitar 45 menit, karena anak2 sudah penasaran ingin segera ke Owabong. Oh ya, kami membeli souvenir dan (tempe) mendoan khas Banyumas. Baru saja digoreng, enak banget untuk mengisi perut yang sudah mulai lapar.
Kami lalu menuju ke Owabong, berjarak kira2 20 km ya? Sebelum sampai di Owabong, kami mampir di restoran yang cukup besar dan luas parkirnya, yaitu Balai Apoeng. Lokasinya kurang dari 1 km sebelum Owabong. Makannya lumayan lengkap, tapi agak lambat penyajiannya (waktu itu hanya sekitar 3 meja saja yang terisi, apalagi kalau semua meja yang kira2 ada 30 an meja). Setelah makan siang di situ, kami langsung menuju Owabong.
Ongkos parkir Rp2.000, ongkos masuk Rp10.000 per orang. Tempat parkir sudah sangat penuh, tapi pas kami datang, ada satu mobil yang keluar, jadi beruntung banget. Tempat parkir di luar juga ada sih. Ketika masuk ke lokasi, saya sempat kaget, karena banyak keluarga yang sudah membawa bekal, yaitu beberapa tikar, lalu makan siang dalam rantang atau tempat bawaan lain, ada juga yang membawa nasi bungkus. Di dalam lokasi, sudah banyak pelancong yang duduk di bawah pohon, di pinggir jalan, di pinggir kolam, berkumpul satu atau beberapa keluarga, sambil makan dan bercanda bersama. Oh, betapa gembiranya mereka.
Kami tidak membawa perlengkapan makan dan santai seperti itu, karena “terbiasa” masuk ke beberapa lokasi wisata (terutama di kota2 besar) yang ditulisi “Dilarang Membawa Makanan/Minuman dari Luar”. Untung saja kami baru saja makan siang.
Ada beberapa (kalau kayaknya enam) kolam besar dan kecil. Ada yang dilengkapi luncur tali (per orang Rp10.000), ada yang dilengkapi banyak pancuran air, ada yang pakai luncuran berliku (ada yang sangat tinggi, ada yang khusus untuk balita), dan yang seru adalah: ada ember (raksasa) tumpah. Pengunjung mesti menunggu beberapa menit sampai ember penuh air, lalu akan tumpah menyiram siapapun di bawahnya. Pengunjung bersorak kegirangan setiap kali air tumpah.
Kami memanjakan anak2 dari jam 13:00 hingga 15:00. Meskipun suasana terhitung penuh (hari Rabu lho, meskipun masih suasana liburan sekolah sih), tetapi terlihat pengunjung datang bersama keluarga benar2 menikmati suasana santai. Ada yang tiduran di tikar, ada yang makan. Hampir semuanya membawa bekal sendiri, karena di sekitar lokasi tidak banyak restoran, yang ada hanya jual makanan kecil, popmi, sama es krim (oh ya, setiap pengunjung mendapat karcis yang dapat ditukar dengan sebotol softdrink atau teh). Dilihat dari plat mobil yang parkir, pengunjung banyak yang datang dari Bandung, Tegal, Semarang, dan Yogya (tidak hanya kami lho).
Setelah puas, kami pun pulang jam 17:00 (tutup jam 18:00). Di parkiran, kami melihat ada dua mobil penuh yang pada berbicara: udah lah gak apa, cuma 1 jam lumayan. Plat nomor mereka D (dari daerah Bandung kan?). Melihat anak2 yang sudah agak kecapaian, kami kembali makan sore di restoran Balai Apoeng, tapi kali ini di bagian belakang, karena banyak gubug2 di atas air gitu. Perhitungan kami, anak2 pasti segera tertidur. Dan benar saja, setelah selesai makan dan sembahyang, kami pulang ke Yogya. Anak2 langsung pulas. Kami sampai di Yogya juga 5 jam seperti waktu berangkat tadi.
Anda yang berada di jangkauan Purbalingga, cukup asyik berwisata ke sana. Murah dan benar-benar meriah. Kalau masih ada waktu, ada baiknya menginap juga di Baturaden, juga objek wisata di Purwokerto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar